Jumat, 24 Februari 2012

Sejarah Toy Camera

CRAZY TOYCAM

Awalnya di tahun 60-an muncul kamera Diana yang diproduksi oleh The Great Wall Plastic Company, Hongkong dan dijual di Amerika seharga 69 sen sampai $3. Dengan 3 aperture, 1 shutter speed dan Bulb. Kamera ini mengunakan film 120mm, sama seperti clone yang dirilis Lomography.

Ditemukan oleh dosen fotografi yang bernama Jerry Buchard dari San Fransisco Art Institute dan Arnold Gassan dari Ohio University. Mereka mengadaptasi kamera Diana di kelas Fotografinya. Dengan menggunakan kamera sesimple Diana, mahasiswa fotografi dari dua universitas tersebut diajarkan skill mengenai komposisi dan kreatifitas tanpa perlu memikirkan fitur – fitur yang tersedia pada kamera canggih yang ada pada saat itu. Karena murahnya harga kamera dan film pada saat itu, mahasiswa fotografi dari kedua universitas tersebut semangat mempelajari fotografi tanpa mempedulikan hasil – hasil yang gagal.
Sepanjang tahun 1970 pamor Diana naik ke permukaan dan menjadi Hype. Banyak hasil dari Diana yang dipamerkan di galeri – galeri fotografi. Saat itu pula clone – clone Diana mulai bermunculan. Adapula perusahaan yang memproduksi kamera Diana sebagai souvenir untuk pegawainya.
Memasuki tahun 80-an, Mr. T. M. Lee menciptakan kamera Holga dan diperkenalkan ke publik oleh Universal Electronics, Ltd pada tahun 1982 di Hongkong, yang juga menjadi tempat kelahiran Diana. Nama Holga sendiri diambil dari bahasa kanton “ho – gwong” yang artinya sangat terang.
Ide Mr. Lee membuat Holga adalah untuk solusi kamera murah dengan film 120mm yang saat itu masih sangat mudah ditemukan dan harganya yang murah serta membuat alternatif kamera selain Diana. Awal 80-an pula Holga diperkenalkan di Amerika melalui Maine Photographic Workshop serta menggantikan posisi Diana sebagai tools workshop mereka.
Kehadiran Holga di workshop tersebut membuat Holga menjadi perbincangan fotografer pada saat itu. Menyebarnya info dari mulut ke mulut diantara komunitas fotografi membuat Holga terjual sebanyak 10.000 unit pada tahun 1997 di Amerika. Dalam beberapa hal, Holga lebih menarik dibandingkan Diana. Fokus yang terdapat pada ring lensa mempunyai icon – icon yang mudah dimengerti dibandingkan pada Diana yang hanya menampilkan jarak. Diana hanya mempunyai satu format gambar yang hanya menghasilkan format 4 x 4 cm di film 120mm. Sedangkan Holga menggunakan dua macam format dengan masking yang berbeda, yaitu 6 x 6 dan 6 x 4.5 cm di film 120mm. Dengan format yang lebih besar, Holga menghasilkan gambar yang tajam ditengah dan untuk dipinggirnya lebih gelap dan tidak focus. Dengan kata lain Holga menghasilkan Vignette.Mr. Lee menyebutnya Four Corners Dark.
Diana F hadir dengan flash tambahan pada paket penjualannya, sedangkan Holga memiliki Built – in flash pada seri FN dan hot shoe agar bisa menggunakan flash yang lebih modern pada seri N.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Saazizah Blog Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template