Sabtu, 25 Februari 2012

Holga , Hidden Capabilities


CRAZY TOYCAM

Holga.. kamera mainan yang paling fenomenal setelah Diana. Holga ini jinak-jinak burung merpati walaupun tidak sesulit menjinakkan kamera diana, tetapi tetap saja kita harus mengerti karakter si holga ini luar dalam untuk membantu kita melukis gambar dengan cahaya dengan hasil yang proper.
Banyak sekali cara-cara dan inovasi yang unik dalam memodifikasi kamera ini. Dari mulai membuat masking sendiri.
(www.goholga.com)
hingga menyulap kamera ini agar bisa menjadi kamera berformat 70mm, bahkan yang paling extreme kamera ini dijadikan mp3 player.
(http://www.instructables.com)
Modifikasi yang pertama adalah:
Mari melihat kamera holga sebagai kamera mainan yang serius ketimbang melihat kamera ini sebagai kamera main-main. Kamera ini memang murah, plastik solid, minim pengaturan, sangat ringan bahkan untuk dijadiin ganjalan pintu saja tidak bisa. Tapi hati-hati teman, gambar yang dapat dihasilkan kamera ini bisa jadi tidak semurah harga kameranya, bisa menciptakan foto dengan pesan yang lebih solid dari baja, secara pengerjaan bisa sangat banyak pengaturannya, dan mungkin tema fotonya seringan kameranya, tapi bisa dibuat berat jika kita mau.
Ciptakan sebuah fine art bersamanya, lakukan foto essay melalui sudut pandangnya, abadikan momen pra pernikahan yang indah dengannya. Kamera ini bisa menjadi kamera yang serius, jika tuan holganya menghendaki.
Moore Wedding Montage by: Laura burlton

Kenalan ulang dengan holga.
Sadarkah Anda, bahwa lensa holga itu adalah lensa 60mm? Jadi jangan mengharapkan hasil yang wide atau tele, karena lensa 60mm itu termasuk lensa normal yang secara angle of view hampir sama dengan mata manusia.

Pelajari karakteristik lensa 60mm Holga dengan kembali me-review hasil-hasil foto yang telah diciptakan dan cari solusi dari setiap kesalahan. Setelah kita pahami karakter lensa 60mm (melalui jam terbang) seharusnya kita menjadi lebih bijaksana dalam melakukan komposisi.

Sadarkah Anda bahwa ukuran bukaan diafragma yang disediakan holga adalah bukaan kecil (+/- f11 & f8), sehingga DoF(depth of field)/ruang fokus yang diciptakan cukup panjang dan hal ini membuat background keseringan menjadi ikutan fokus dan akhirnya mengganggu kehadiran objek utama (apalagi ditambah background yang crowded dan overlapping dengan objek utama).
Oleh karenanya, mulailah menentukan objek dengan background yang clear. Selain itu, karakter bukaan ini cenderung lebih membutuhkan banyak cahaya dan oleh karena itu, dibutuhkan persiapan dan timming yang matang untuk mendapatkan cahaya yang cukup agar objek ter-ekspose dengan baik. Bukaan kecil juga membuat gambar menjadi lebih tajam dibanding bukaan besar yang lebih soft. Namun lensa yang plastik membuat ketajaman itu terganggu dan pada akhirnya tercipta karakter ketajaman yang unik ala holga.

Sadarkah Anda, bahwa yang terlihat di jendela bidik (view finder) dengan yang terlihat melalui lensa holga mengalami ketidak sesuaian parallax -/+ 10% (koelitinta.blogspot.com). Ini berarti apa yang terlihat di view finder tidaklah sama dengan hasil gambar yang di dapat. Cobalah untuk mencari tahu kemana arah pergeseran komposisi dengan menggunakan kertas kalkir yang diletakkan di masking tempat film dalam holga Anda di-ekspose, lalu pergilah ke tempat yang terang dan temukan satu objek kemudian lihat perbandingan antara yang terlihat di view finder dan dari lensa (terlihat di kertas kalkir).

Sadarkah Anda, bahwa zona fokus yang disediakan oleh holga mempunyai jarak-jarak tertentu untuk tiap simbolnya dengan urutan: 0.91m, 1.82,m 2.75m, infinity. Dan anda bisa mendapatkan fokus yang lebih dekat lagi dari jarak 0.91m dengan mematahkan pembatas di dalam lensa dan membuat patokan fokus terdekat sendiri dengan teknik kertas kalkir yang telah dibahas sebelumnya.

Sadarkah Anda, bahwa square format mempunyai ruang yang lebih sempit? Ini artinya, akan lebih baik jika Anda berusaha semaksimal mungkin mendahulukan objek utama yang tampil ketimbang objek pendukung lainnya. Misalnya, objek utama lebih besar dari objek pendukung, lebih terang dari objek lainnya, dan lain sebagainya.

Sadarkah Anda, bahwa memotret adalah melukis dengan cahaya? Ini berarti, semakin bagus pengaturan cahaya semakin bagus pula hasil yang didapat. Secara kamera ini tidak dapat mengatur cahaya dengan baik karena minim pengaturan, maka pengaturan sebaiknya dilakukan dalam pikiran tuan holganya (the Right Man in the Right Place). Seperti menentukan waktu yang tepat untuk memotret, melihat kondisi cahaya di lokasi, mencari sumber cahaya, mencari letak jatuhnya cahaya, peletakan objek ditempat yang tersinari cahaya, menggunakan flash, light meter dan lain sebagainya.

Memodifikasi pola pikir Anda agar lebih fotografis. Fotografi adalah media atau sarana untuk menyampaikan pesan, kejadian, atau pemikiran si fotografer. Keunggulan dari media foto adalah dengan hanya dalam 1 gambar Anda dapat menceritakan banyak hal, kekurangannya adalah bahwa 1 frame foto tidak lebih dari 1 kotak saja. Ini berarti hanya objek-objek yang telah diseleksi sajalah yang perlu di masuk ke dalam frame (kutipan materi Syamsul Hadi – still photographer).
Datanglah ke sebuah lokasi hunting dan lakukan tinjauan terlebih dahulu untuk mendapatkan objek-objek menarik yang perlu Anda foto. Jangan langsung memotret tapi lakukan framming dalam hati dengan menggunakan imajinasi, seperti apa nanti hasil foto yang didapat jika menggunakan kamera holga. Perhatikan arah dan intensitas cehaya yang ada, dimana jatuhnya cahaya, perhatikan dan pertimbangkan dengan matang. Setelah terkondisi dan objek-objek menarik telah didapat, mulailah melakukan pendekatan personal jika objek foto adalah manusia. Minta izin dan bersikap ramah akan sangat manusiawi dan bisa membuat foto Anda menjadi lebih bernyawa (kutipan materi Aryono Huboyo Djati).
Jam terbang yang baik, pengalaman demi pengalaman akan semakin mengasah pola pikir kita dalam berfikir fotografi. Setelah semua teknik sudah mendarah daging, maka ketika Anda memotret semua teknik dan proses berfikir akan berjalan secara alamiah. Seperti halnya naik mobil atau motor, ketika teknik mengendarai kita sudah sangat kuasai, maka tidak akan lagi Anda berfikir teknis sebelum berkendara (don’t think, just drive!).
Risky Hidayat

0 komentar:

Posting Komentar

 

Saazizah Blog Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template